Rabu, 07 Maret 2012

Pascal materi 2


Free Pascal adalah kompiler 32-bit untuk prosesor i386 dan m68k. Sampai saat ini, Free Pascal mendukung sistem operasi DOS, LINUX, AMIGA (hanya versi 0.99.5), WINDOWS, FREEBSD, NETBSD, dan NETWARE. Free Pascal didesain sedemikian rupa sehingga bisa mengenali kode program yang dibuat dengan menggunakan Turbo Pascal 7.0 dan Delphi 7. Akan tetapi, dibandingkan Turbo Pascal 7.0 dan Delphi 7, Free Pascal mempunyai kelebihan, yaitu bisa bejalan di sistem operasi yang bebeda.
Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai Free Pascal, anda bisa mengunjungi situs  http://www.freepascal.org/ dan http://community.freepascal.org:10000/
IDE (Integrated Development Environment) Free Pascal menyediakan user interface yang nyaman bagi pengguna Free Pascal. IDE mengandung editor, debugger, symbol browser, dan sebagainya. IDE Free Pascal dibuat mirip dengan IDE Turbo Pascal, hal ini ditujukan agar pengguna mudah menggunakannya.
Secara umum, struktur program Pascal adalah sebagai berikut:
{judul program}
[program nama_program;]
{deklarasi}
[label deklarasi_label;]
[const deklarasi_konstanta;]
[type dekalrasi_tipe_data;]
[var deklarasi_variabel;]
[function deklarasi_fungsi;]
[procedure deklarasi_prosedur;]
{bagian_utama}
begin
[statemen;]
end.
Tipe Data Standard Pascal
Integer
Tipe integer adalah tipe data yang nilainya bulat.
Operasi – operasi yang bisa dikerjakan pada data bertipe integer adalah:
· Operasi biner merupakan operasi yang memerlukan dua buah operan. Adapun macamnya adalah: Penjumlahan (+), Pengurangan (-), dan Perkalian (*) Pembagian (/) dengan hasil merupakan bilangan real. Pembagian integer (div) yaitu operasi pemenggalan. Hal ini berarti bagian pecahan akan dihilangkan. Modulus (mod), merupakan operasi untuk menghasilkan sisa pembagian.
· Operasi uner, merupakan operasi yang hanya memerlukan satu operans saja. Misal: -5, +24.
· Operasi bit per bit (Bitwise Operation), yang terdiri atas:
o Bitwise Negation, berguna untuk merubah nilai bit 1 menjadi bit 0 dan sebaliknya bila bit 0 menjadi bit 1.
o Bitwise AND, digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian dari dua buah nilai, hasilnya adalah 1 jika keduanya adalah 1, pada kondisi lainnya hasilnya 0.
o Bitwise OR, digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian dari dua buah nilai, hasilnya adalah 1 jika salah satu atau keduanya 1, pada kondisi lainnya hasilnya 0.
o Bitwise XOR (eXclusive OR), digunakan untuk membandingkan dua bit yang bersesuaian dari dua buah nilai, hasilnya adalah 1 jika salah satu bernilai 1, pada kondisi lainnya adalah 0.
o Shift Left (Shl), digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kiri dengan nilai 0
o Shift Right (shr), digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kana dengan nilai bit 0.


Real
Real merupakan tipe bilangan pecahan. Bilangan real bisa dinyatakan dalam bentuk eksponensial. Operasi – operasi yang bisa dikerjakan oleh tipe data real adalah:
· Operasi biner, seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pembagian (/)
· Operasi uner. Contoh: -4.25, +1.25


Boolean
Boolean adalah tipe data yang hanya mempunyai dua kemungkinan, yaitu true dan false. Biasanya tipe data ini digunakan untuk perbandingan. Operator NOT, OR, AND, dan XOR dapat dibentuk secara bersamaan menjadi sebuah ungkapan Boolean yang rumit.


Char
Char adalah semua tombol yang terdapat pada keyboard atau lebih lengkapnya semua karakter yang terdapat pada kode ASCII.
Catatan : Apabila char ingin dijadikan sebagai konstanta maka karakter yang dimasukkan harus diapit dengan tanda kutip satu. Dan apabila karakter itu berupa tanda kutip satu maka harus diapit dengan dua tanda kutip satu
Beberapa fungsi untuk memanipulasi tipe daa char:
· Ord(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk memperoleh nilai urutan dalam kode ASCII yang digunakan untuk melambangkan karakter tersebut. Contoh: Ord(‘C’) adalah 67.
· Char(x) dengan x adalah data bertipe byte. Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi Ord. Nilai yang diperoleh merupakan karakter ASCII yang dinyatakan dengan urutan ke x. Contoh: Char(67) adalah ‘C’.
· Pred(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk mengetahui karakter yang mendahului x. Contoh: Pred(‘h’) adalah ‘g’.
· Succ(x) dengan x adalah data bertipe char. Fungsi ini digunakan untuk mengetahui karakter sesudah x. Contoh: Succ(‘h’) adalah ‘i’. Jika x tidak mempunyai penerus, maka nilai fungsi ini tidak terdefinisikan.
· Upcase(x) dengan x adalah data bertipe char. Jika x merupakan huruf kecil maka akan dikembalikan huruf kapitalnya. Contoh: upcase(‘a’) adalah ‘A’.


String
String adalah data yang berisi sederet karakter yang terletak diantara tanda kutip satu. Jika karakter kutip merupakan bagian dari konstanta string, maka ditulis dengan menggunakan dua buah tanda kutip satu berurutan. Nilai data string akan menempati memori sebesar maksimla jumlah karakter yang dapa ditampung ditambah denga 1 byte (index ke-0) untuk menyimpan panjang string yang sebenarnya. Jika panjang string tidak ditulis, maka panjang string dianggap 255 karakter. Panjang string yang diijinkan antara 1 sampai 255. Untuk tipe data string, operator yang berlaku adalah operator penggabungan (+).


Subrange
Tipe data subrange adalah suatu range yang menunjukkan nilai terkecil dan nilai terbesar yang dapat dipergunakan. Deklarasi tipe data subrange mempunyai bentuk:
Type pengenal = konstanta1 .. konstanta2;
dimana:
pengenal : nama tipe data yang dideklarasikan
konstanta1 : batas bawah nilai data
konstanta2 : batas atas nilai data
Kedua konstanta di dalam subrange harus bertipe ordinal yang sama, di mana nilai
konstanta pertama lebih kecil atau sama dengan nilai konstanta kedua. Tipe data real tidak dapat digunakan sebagai nilai subrange, karena buka tipe ordinal. Contoh:
Type tanggal = 1 .. 31;
bulan = 1 .. 12;


Enumerated
Tipe data enumerated (skalar) menunjukkan kumpulan dari nilai yang urutannya sudah pasti. Nilai dari tipe yang dideklarasikan ini akan diwakili dengan pengenal – pengenal (identifiers) yang akan menjadi nilai suatu konstanta. Contoh:
Type bahasa = (delphi, java, c, pascal, basic);
bulan = (maret, april, mei, juni, juli);
Tipe data bulan mempunya 5 elemen dari maret sampai juli. Dari urutannya, maret adalah identifier berupa konstanta bernilai 0 dan juli bernilai 4. Yang perlu diperhatikan dengan tipe data skalar ini adalah tipe data ini sudah berbeda dengan tipe standar yang ada dan pascal tidak mengijinkan operasi dengan tipe data yamg berbeda.


Derajat Operator
Anda sudah mengenal beberapa tipe data di dalam Pascal dan operatornya. Di dalam Pascal, operator – operator tersebut memiliki derajat atau tingakatan. Adapun kegunaan dari derajat ini adalah Pascal dapat menentukan operator mana yang akan di jalankan terlebih dahulu.
Misal: x := 4 + 5 * 3
Menurut anda, berapakah nilai dari x? Apakah 27 (hasil dari 9 * 3) atau 19 (hasil dari 4 + 15)
Berikut ini urutan operator berdasarkan derajatnya:
@, not, *, /, div, mod, as, and, shl, shr, +, -, or, xor, :=, <>, <, >, <=, >=, in
Berdasarkan dari urutan operator di atas, maka nilai x pada x := 4 + 5 * 3 adalah 19, karena operator * lebih dulu dikerjakan daripada operator +. Akan tetapi, jika kita ingin agar operator + dikerjakan terlebih dahulu, kita bisa meletakkan operasi penjumlahan tersebut di dalam kurung, musalnya: x := (4 + 5) * 3. Di sini nilai x itu
adalah 27, karena di dalam Pascal operasi yang di dalam kurung akan dilakukan terlebih dahulu, tidak dipengaruhi oleh derajat operator.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Pembelajaran TIK Seo Elite by BLog AswaN | Blogger Templates